Setelah seharian penuh diisi dengan kegiatan sekolah formal, pengajian Kitab Kuning, dan ibadah, waktu malam hari menjadi krusial bagi santri. Sesi belajar mandiri, yang dikenal sebagai Muthola’ah, adalah Malam Penuh Ilmu, di mana santri secara individu atau kelompok mengulang dan memperdalam pelajaran yang telah diterima. Kunci untuk menjadi produktif di Malam Penuh Ilmu adalah kemampuan mengelola energi yang tersisa, menghilangkan rasa kantuk, dan memfokuskan perhatian pada materi pelajaran. Sesi ini merupakan ajang nyata untuk melatih kedisiplinan intelektual dan tanggung jawab pribadi santri.
Sesi Muthola’ah biasanya dijadwalkan secara wajib setiap malam, dimulai setelah Shalat Isya dan makan malam, sekitar pukul 19.30 WIB, dan berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Meskipun tubuh sudah lelah, santri dituntut untuk tetap fokus. Inilah beberapa strategi yang diterapkan dalam Malam Penuh Ilmu agar santri tetap produktif:
- Pengulangan Aktif (Muraja’ah): Santri tidak hanya membaca ulang, tetapi secara aktif mengulang pelajaran. Untuk pelajaran agama (seperti Fikih), mereka dapat melakukan muthola’ah dengan merujuk kembali ke Kitab Kuning sambil membandingkannya dengan catatan mereka. Untuk pelajaran umum, mereka fokus mengerjakan soal dan latihan.
- Belajar Kelompok (Mudarasah): Santri didorong untuk membentuk kelompok belajar kecil (3-5 orang) di dalam kamar atau balai belajar. Metode ini sangat efektif karena melibatkan diskusi aktif (mudzakarah), di mana mereka yang sudah paham dapat mengajari temannya (peer teaching). Ini membantu memperkuat pemahaman dan menghilangkan kejenuhan.
- Lingkungan yang Dikondisikan: Pengurus asrama memastikan suasana di asrama kondusif. Lampu di ruang belajar harus terang, dan area kamar sudah harus rapi. Pengurus disiplin (musyrif) melakukan patroli rutin setiap 30 menit sekali untuk memastikan tidak ada santri yang tidur atau melanggar aturan, sehingga Malam Penuh Ilmu berjalan efektif.
Pengaturan waktu yang tepat juga krusial. Santri tahu bahwa mereka harus mengutamakan tugas yang paling berat terlebih dahulu. Berdasarkan hasil evaluasi akademik Semester Genap 2025 di salah satu pesantren terkemuka, santri yang konsisten menghadiri dan aktif dalam sesi Muthola’ah ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pada mata pelajaran sulit (seperti Matematika dan Nahwu) sebesar 15%. Dengan mengoptimalkan waktu malam yang sunyi, santri berhasil mengubah kelelahan menjadi energi fokus, menjadikan Muthola’ah sebagai puncak dari proses Belajar Mandiri harian mereka.